Halimun Ninifala
Terantuk sendal jepit pada akar akar kayu,berjalan cepat membopong tubuh tanggung dalam dekapannya,orang yang telah menemaninya selama sekian tahun.Anggun terbaring pucat pada bale bale bambu rumah warga,ketakutan merajam hati kapitang.Bagaimana bisa kekasihnya seperti ini?sedang subuh tadi masih sehat.Anggun Gadis yatim telah melewati semua hari bersamanya dari nol,hingga kapitang menjadi seorang direktur muda di sebuah perusahaan bonafid,Anggun yang telah memberikan semangat,dukungan juga dorongan hingga kapitang lolos dari kecanduan yang hampir merenggut nyawanya,Anggun yang selalu mengalah namun tak ingin kalah jika sesuatu benar atau bertentangan dengan logika.Anggun yang keras hati pantang menyerah,sepenuh cinta menjaganya kini menatap kosong dengan sedikit lelehan darah merembes dari Hidungnya.
Kapitang,hidup bukanlah tuan dunia,kita kini berada pada zona waktu sendiri sendiri,walau hati menyatu tapi mungkin dimensi kita berbeda.Cinta bukanlah maha raja kadang waktu berkata lain,kesetian memang bukan keabadian.Anggun tahu gadis mana yang kapitang cintai,wangi dara gadis cantik dari seberang berkulit bak porselin dengan semua kelembutan dan keibuannya,dan kapitang berusaha bohong agar anggun tak terluka,tapi kebenaran memang sulit didustai.Anggun sadar,anggun hanyalah titik balik untuk temu kapitang dan wangi,namun bukan begini caranya memelihara kebohongan untuk menjaga rasa,justru rasa semakin pergi.Tidak seperti itu Anggun.Kapitang,Anggun mengenal kapitang seperti mengenal hujan,Apalagi yang perlu disembunyikan?kapitang semakin gemetar,tak sanggup menyembunyikan sisi hatinya yang lain,yang telah pergi hadirkan iba dan sesal menyusup.Istirahatlah Anggun,Tak ada waktu kapitang,disini dimensinya berhenti,zona kembali.
Maaf untuk semua kekasaran selama ini,jangan Anggun jangan tinggalkan kapitang,bagaimana bisa kapitang tanpa Anggun?Tak ada yang abadi,tak ada yang sempurna.Akan ada waktunya kembali untuk kita bertemu lagi walau cinta bukan lagi milik kita.kaku menimang dingin membuwai Anggun ke sana pada puncak binaya,tempat terindah menurutnya.
Kapitang histeris melepaskan sepenggal hatinya pergi setelah dikhianati semua rasa dan pengorbanan Anggun,sepenggal hati yang baru disadari ternyata memiliki seluruh hidupnya,setelah tiada beda dimensi,tiada tanpa kembali,tiada tinggalkan rindu sisakan cinta hakiki.Cinta yang terlambat diresapi
Kapitang,hidup bukanlah tuan dunia,kita kini berada pada zona waktu sendiri sendiri,walau hati menyatu tapi mungkin dimensi kita berbeda.Cinta bukanlah maha raja kadang waktu berkata lain,kesetian memang bukan keabadian.Anggun tahu gadis mana yang kapitang cintai,wangi dara gadis cantik dari seberang berkulit bak porselin dengan semua kelembutan dan keibuannya,dan kapitang berusaha bohong agar anggun tak terluka,tapi kebenaran memang sulit didustai.Anggun sadar,anggun hanyalah titik balik untuk temu kapitang dan wangi,namun bukan begini caranya memelihara kebohongan untuk menjaga rasa,justru rasa semakin pergi.Tidak seperti itu Anggun.Kapitang,Anggun mengenal kapitang seperti mengenal hujan,Apalagi yang perlu disembunyikan?kapitang semakin gemetar,tak sanggup menyembunyikan sisi hatinya yang lain,yang telah pergi hadirkan iba dan sesal menyusup.Istirahatlah Anggun,Tak ada waktu kapitang,disini dimensinya berhenti,zona kembali.
Maaf untuk semua kekasaran selama ini,jangan Anggun jangan tinggalkan kapitang,bagaimana bisa kapitang tanpa Anggun?Tak ada yang abadi,tak ada yang sempurna.Akan ada waktunya kembali untuk kita bertemu lagi walau cinta bukan lagi milik kita.kaku menimang dingin membuwai Anggun ke sana pada puncak binaya,tempat terindah menurutnya.
Kapitang histeris melepaskan sepenggal hatinya pergi setelah dikhianati semua rasa dan pengorbanan Anggun,sepenggal hati yang baru disadari ternyata memiliki seluruh hidupnya,setelah tiada beda dimensi,tiada tanpa kembali,tiada tinggalkan rindu sisakan cinta hakiki.Cinta yang terlambat diresapi
Anggun....bagaimana bisa kapitang membawa Anggun kembali......