Dia telah melukis indah pada jiwa yang bersua tadi
Entah ribuan masa nun jauh kemarin
Cadas berkarang memeluk erat jemari lembut, hingga gagah pada raut putih,
Kecoklatan...
Berlumpur!
Mega merona jingga lagi lagi semburat kepondang menusuk senyum
Aku mencintaimu manusia
Gemerisik mendayu beradu bening membiru
Garam...
Rasa dan hambar
Menekur petahana,
Oh bumi!
Ibunya mayapada
Menimang hidup entah berapa masa berlalu,
Sekian waktu memagut jaring ari
Antarkan doa kehariban ayah kehidupan
Tegak,
kokoh melintang pedang matahari
Dan panah bulan
Sempurna!
Tanpa sia...
Sedang gelayut jiwa ditindas bayang
Enggan merangkai
Pura pura buta!
Hingga semua terkunci
Manusia benar benar mati!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar